Jumat, 18 Mei 2012

Pengaruh Variabel Makro Terhadap Antisipasi Resiko Kebangkrutan Dengan Analisis Altman Z-Score (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara PT. Bumi Resources Tbk Periode 1999-2008) 028

Variabel Makro ekonomi merupakan faktor yang berada diluar
perusahaan, sehingga mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan
kinerja keuangan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan melihat kondisi makro ekonomi banyak sekali kemungkinan buruk yang
di alami oleh perusahaan-perusahaan baik yang di Indonesia maupun yang di luar
Indonesia. Hal-hal terburuk itu bisa berujung pada kebangkrutan sebuah
perusahaan yang tidak dapat menegendalikan atau mengantisipasi pengaruh dari
sektor ekonomi dan sektor politik yang saat ini terjadi. Kebangkrutan (bankrupty)
biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi
perusahaan untuk menghasilkan laba. Penelitian ini bertujuan (1) untuk
mengetahui kinerja keuangan PT. Bumi Resources Tbk, (2) untuk Menganalisis
rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk membedakan PT. Bumi Resources
Tbk termasuk pada kelompok perusahaan bangkrut atau tidak bangkrut, (3)
Menganalisis pengaruh variabel makro terhadap antisipasi resiko kebangkrutan
pada PT. Bumi Resources Tbk, dan (4) Menganalisis variabel makro yang
berpengaruh dominan terhadap antisipasi resiko kebangkrutan pada PT. Bumi
Resources Tbk.
Penelitian ini berjenis kuantitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus
pada perusahaan pertambangan batu bara PT. Bumi Resources Tbk dengan
menggunakan data sekunder dan teknik pengumpulan datanya dengan
dokumentasi. Model analisis data yang digunakan yaitu (1) Menghitung rasiorasio
keuangan, (2) Menganalisis dengan metode Altman Z-Score, (3)
Menganalisis pengaruh variabel makro dengan kebangkrutan, (4) Melakukan uji
asumsi klasik yaitu Autokorelasi, Multikonieritas, Heteroskedastisitas, dan
Normalitas, (5) Melakukan uji hipotesis yaitu uji F dan uji t.
Dari hasil analisis (1) Pada tahun 1999 sampai tahun 2000 kinerja
keuangan mengalami peningkatan sebesar 48%. Pada tahun 2003 sampai tahun
2008 kinerja keuangan mulai mengalami peningkatan yang cukup baik. (2)
pertambangan batu bara pada tahun 1999 sampai tahun 2000 mengalami posisi
ambang bangkrut. Sedangkan pada tahun 2001 sampai tahun 2002 mengalami
kebangkrutan. pada tahun 2003-2008 dalam keadaan yang sehat atau tidak
bangkrut. (3) Berdasarkan hasil uji F didapat nilai Fhitung sebesar 6,771 lebih besar
dari Ftabel sebesar 6,256 dengan probabilitas 0,044. Hasil tersebut membuktikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar