Jumat, 18 Mei 2012

Hubungan Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Pasar TerhadapProfitabilitas Industri Kerajinan Bubut Kayu di Blitar 026

Era Globalisasi dan liberalisasi ekonomi mengakibatkan pembaharuan
yang sangat cepat dan luas pada perekonomian dalam Negeri dan internasional. Di
sektor industri persaingan sangat ketat, supaya mampu bersaing dan menjadi
motor penggerak perekonomian dimasa depan, maka sektor industri harus
memiliki daya saing yang tinggi. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
berdampak pada indutri besar maupun kecil. Kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) berpengaruh terhadap berbagai aspek, misalnya naiknya biaya
transportasi, biaya produksi, gaji pegawai dan sebagainya. Pasar sangat
berpengaruh terhadap profitabilitas industri kerajinan bubut kayu. Turunnya daya
beli masyarakat mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi
perusahaan sehingga secara keseluruhan akan menurunkan penjualan yang pada
akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada industri kerajinan bubut kayu di Blitar yang
mana dalam proses produksi menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu
solar dan bensin dengan sampel berjumlah 30 industri kerajinan bubut kayu.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mana terbagi dalam tiga
variabel yaitu variabel harga Bahan Bakar Minyak (BBM) (X1), pasar (X2), dan
variabel provitabilitas (Y). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode
analisis korelasi berganda.
Dari pengujian yang telah dilakukan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) dan pasar mempunyai hubungan negative. Dengan nilai korelasi 1,000
pada variabel harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan -0,51 pada variabel pasar.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa apabila harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) mengalami kenaikan maka permintaan pasar akan mengalami penurunan
sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas kerajinan bubut kayu di Blit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar